gravatar

Bikin Film Dokumenter Kesenian Modern di Jembrana

EKSISTENSI dan sejarah panjang kesenian modern (sastra dan tetaer) di Jembrana menjadi perhatian serius Komunitas Kertas Budaya. Kumpulan anak-anak muda Jembrana yang terbentuk tahun 1993 dan mendedikasikan diri di bidang kebudayaan secara luas ini, kemudian mengambil inisiatif untuk mendokumentasikan keberadaan dan perkembangan kesenian modern di Jembrana dalam bentuk film dokumenter. Penggarapan film dokumenter tersebut saat ini sudah memasuki proses persiapan pengambilan gambar.

Menurut pendiri sekaligus kordinator Komunitas Kertas Budaya, Nanoq da Kansas, selama ini belum ada sebuah dokumentasi khusus mengenai perjalanan kesenian modern di Jembrana. “Kami mencoba mendokumentasikan perkembangan kesenian modern di Jembrana sehingga dapat menjadi bukti sejarah bagi generasi selanjutnya nanti,” ungkap Nanoq.

Film dokumenter yang rencananya berdurasi sekitar 60 menit ini melibatkan kreator-kreator muda di bidang film dari Kelompok Barak Denpasar. Ini dimaksudkan agar dokumenter tersebut secara visual mampu berbicara dengan sudut pandang berbeda sekaligus dengan obyektifitas yang terjaga.

Pemimpin produksi sekaligus sutradara film dokumenter tersebut, Made Dwitra Juli Ariana yang biasa dipanggil Dadap mengatakan, eksistensi kesenian modern maupun konsistensi para pelakunya di Jembrana memang sudah dikenal oleh kalangan luas. “Namun sebagian besar dari mereka belum mengetahui perjalanan kesenian modern Jembrana itu sendiri,” demikian Dadap.

Nanoq maupun Dadap mengatakan, penyajian persoalan dalam film tersebut rencananya akan dibatasi dengan kurun waktu antara dekade 60-an hingga tahun 2000-an. “Film ini dapat dikatakan sebagai pemanasan saja dulu. Karena secara jujur wawasan kami sendiri masih sangat terbatas mengenai kesenian modern di Jembrana. Ini memerlukan survey, observasi atau penelitian yang panjang bahkan mungkin tahunan. Tetapi dengan selesainya film dokomenter ini nantinya, kami berharap ada pihak-pihak lain yang lebih berkompeten terketuk hatinya untuk membuat film atau dokumenter yang lebih detail, lebih banyak dan lebih sempurna,” kata Nanoq.

Rencananya, film dokumenter ini akan diputar bulan Mei mendatang, bertepatan dengan acara Pekan Apresiasi Sastra dan Teater (PAST) Jembrana, sekaligus menyambut Hari Pendidikan Nasional. Rencananya, film dokumenter tersebut juga akan disumbangkan secara cuma-cuma ke seluruh sekolah di Jembrana. “Agar para siswa dan generasi muda dapat memberikan apresiasi dan semakin mencintai kesenian modern di samping kesenian tradisional yang ada di Jembrana,” pungkas Nanoq.